Halaman

EMPOWERMENT OF LIFE

Jumat, 15 Maret 2013

7 Sabda Yesus diSalib



7 Sabda Yesus Di Salib
Renungan Jumat Agung

Pdt. Darius Rinaldi Sembiring MTh

 Dalam tradisi abad pertengahan, 7 kata terakhir Yesus menjadi sebuah doa devosi bagi umat untuk memaknai misteri penderitaan dan wafat Kristus.
 1.      “Tuhan, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk. 23:34).
Kata-kata itu merangkum  bagaimana kekuatan kasih Allah yang mengatasi prasarat apapun. Yesus pernah bersabda, “kalau kamu hanya mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi orang yang membenci kamu!”
Di atas kayu salib, Yesus mempraktekkan sabdaNya sendiri dengan meminta ampun pada bapa atas perbuatan orang-orang yang menyalibkan dia. Sebelum memasuki kematian, Yesus ingin berdamai dulu dengan dirinya, termasuk dengan orang-orang yang berbuat jahat kepadannya.
Konflik dan kekerasaan hanya akan meninggalkan luka mendalam dan bekas yang menyayat jika tidak segera disembuhkan. Yesus memberi contoh bagaimana rekonsiliasi harusnya terjadi sedini mungkin, sebelum mendarah daging dan sulit didamaikan.
Berdamai dengan Allah menuntut pula damai dengan sesama dan diri sendiri.
 2.      “Ibu itu anakmu” dan Yesus berkata pada muridNya, “Itu ibumu” (Yoh. 19:25).
Orang yang terlibat dalam sebuah penderitaan dan bersolider dengan mereka yang menderita akan membangunsebuah komunitas baru, komunitas kasih.
Perjalanan Maria dan Yohanes di jalan salib Jesus menyadarkan mereka bahwa mereka tidak sendiri, ada teman dalam perjalanan, ada kawan yang menopang dalam kebimbangan.
Yesus makin menegaskan relasi mereka dan mempersatukan mereka dalam pertautan yang lebih intim antara ibu dan anak..
 3.      “Sungguh hari ini juga engkau bersama aku di firdaus” (Luk 23:43).
Rekonsiliasi membuahkan kehidupan baru. Tak ada kata terlambat bagi setiap orang untuk berbalik lagi pada Allah, asal ia mau bertobat dan mengaku dosa. Penjahat yang ada di samping Yesus menyadari sungguh bahwa hanya rahmat Allah saja yang akhirnya bisa menyelamatkan dia. Dengan rendah hati dia berkata, “Tuhan, ingat aku bila engkau masuk kerajaanMU”.




4.      “Allahku ya Allahku, mengapa engkau meninggalkan daku?” (Mark 15:34)
Salah satu ciri orang zaman modern ini adalah perasaan kesepian dan kesendirian yang mencekam. Meski  kini banyak sekali hiburan dan sarana untuk bersenang-senang, malah disitulah orang bisa makin merasa sendiri dan terasing dari dunianya.
Perasaan sendiri, tak ada kawan, dan sepi juga dialami Yesus dalam penderitaannya di salib. Meski ia tahu bahwa orang-orang yand dia cintai ada disampingnya, akhirnya tetap dia sendiri yang harus menghadapi semua derita itu.
Sering kali orang lari dan tidak tahan menghadapi kesendirian dan kesepian. Orang mencari penghiburan semu, yang akhrnya malah membuat ia makin terpuruk pada kesunyian.
Desolasi hanya dapat dilawan dengan keberanian menatap hidup ini bersama Allah.

5.      “Aku haus” (Yoh 14:28)
Kata-kata ini menggambarkan bagaimana orang tidak akan pernah selesai untuk memenuhi keinginannya. Selalu saja ada rasa “Haus”, entah haus uang, kuasa, tantangan, dsb.
Yesus menolak diberi anggur masam, karena ia dahaga akan Allah. Ia tidak haus akan materi, tapi haus akan Tuhan yang bisa mengisi dan memenuhi kebutuhan rohaninya.
Pernahkah kita juga merasa haus akan Allah? Mencarinya dalam kehidupan di tengah kesibukan? Ataukah kita haus akan yang lain, yang hanya memberi kepuasan sementara saja.

6.      “Sudah selesai” (Yoh. 19:30)
Kata-kata ini hanya dipunya oleh orang yang sudah matang, merasa bahwa semua cukup dan tak akan berlebihan. Sudah selesai itu menandakan sesuatu yang “menep”, tak ingin lagi ada impian, harapan yang belum terwujud, atau kehendak yang ingin dipenuhi.
Orang yang bisa mengatakan “sudah selesai” adalah orang yang bisa mengerti mana yang dia butuhkan, dan dia inginkan karena itu penting dan urgent.

7.      “Ke dalam tanganMu kuserahkan jiwaku” (Luk 22:46).
Akhirnya ketika semua sudah selesai, orang hanya bisa berpasrah pada Allah. Seperti halnya Simeon yang melihat bayi Yesus, dia berkata, “sekarang Tuhan perkenankanlah hambamu berpulang karena aku sudah melihat keselamatanMu”.
Misteri Jumat Agung mengantar orang masuk pada misteri kehidupan manusia yang paling dasar, hidup dan kematian, relasi dan kesendirian, kepasrahan dan pemberontakan. 7 Sabda terakhir Yesus merangkum semua itu dan mengajak kita untuk terus bermenung sembari berjiarah mengikuti salibnya!
Selamat menyambut Paskah
Data Penulis
Nama              : Pdt Darius Rinaldi Sembirig MTh
T.T.L.               : Medan, 03 Februari 1975
Melayani         : di GBKP Jemaat Jadi Meriah Medan
                          Jl Pintu Air II No 15, Kel. Mangga, Simpang Selayang. Medan
Email               : iusbiring@gmail.com atau darius_pandia@yahoo.com.

Tidak ada komentar: